October 9, 2024

Bulan Ramadan segera tiba dalam hitungan hari. Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim pun menyambut momen spesial ini dengan penuh suka cita. Bahkan, setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi menyambut Ramadan yang berbeda-beda.

1. Marpangir, Tradisi Sambut Ramadan di Sumatera Utara

Beberapa daerah di Sumatra Utara memiliki tradisi menyambut Ramadan yang dikenal dengan Marpangir. Tradisi mandi secara tradisional menggunakan dedaunan atau rempah. Seperti daun pandan, daun serai, bunga mawar, kenanga, jeruk purut, daun limau, akar wangi, dan bunga pinang sebagai wewangian.

Tradisi Marpangir dilakukan masyarakat Sumatra Utara sebagai bentuk membersihkan diri sebelum masuk bulan Ramadan.

2. Tradisi Malamang di Sumatera Barat

Tradisi berikutnya rutin dilakukan masyarakat Sumatra Barat. Masyarakat lokal akan melakukan Malamang sebagai tradisi menyambut Ramadan dengan penuh suka cita.

Tradisi Malamang dilakukan dengan membuat makanan tradisional lemang. Di balik kesederhanaan makanan tersebut, tradisi Malamang dilakukan untuk memupuk rasa kebersamaan antar masyarakat Minangkabau.

3. Tradisi Nyorog di Jakarta

Masyarakat asli Jakarta atau suku Betawi memiliki banyak tradisi yang masih dilestarikan sampai sekarang. Salah satunya adalah tradisi Nyorog atau kegiatan memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua. Baik itu orang tua atau mertua yang sudah berbeda rumah, maupun ke tokoh daerah setempat. 

Tradisi Nyorog tidak semerta-merta sebagai kegiatan berkirim makanan saja. Justru, tradisi menyambut Ramadan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, sekaligus menjalin silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan antar sesama. 

4. Tradisi Cucurak di Jawa Barat

Selanjutnya ada tradisi Cucurak atau dalam bahasa Sunda diartikan sebagai bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain berkumpul, tradisi Cucurak biasanya diisi dengan makan bersama beralas daun pisang sambil duduk lesehan. Menu yang disajikan mulai dari nasi liwet, tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan.

Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, tradisi Cucurak tidak hanya sebagai kegiatan kumpul-kumpul dan makan bersama saja. Tapi menjadi momen silaturahmi dan ajakan untuk saling bersyukur atas segala rezeki yang diberikan oleh Tuhan.

5. Tradisi Mattunu Solong di Sulawesi Barat

Terakhir, tradisi Mattunu Solong. Sebuah tradisi menyambut Ramadan yang dilakukan masyarakat Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Tradisi menyambut Ramadan ini dilakukan dengan menyalakan pelita tradisional yang terbuat dari buah kemiri dan ditumpuk dengan kapuk, lalu dililitkan pada potongan bambu. Pelita tersebut ditempel di pagar, halaman, anak tangga, pintu masuk, hingga dapur. 

Menurut kepercayaan, tradisi Mattunu Solong bertujuan mendapatkan keberkahan dari Sang Pencipta dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain itu, tradisi ini juga dilakukan sebagai permohonan kepada Tuhan yang Maha Esa agar senantiasa memberikan kesehatan dan umur panjang, sehingga bisa menunaikan ibadah puasa dengan lancar. 

TERIMAKASIH!

Terima kasih sobat telah membaca hingga akhir artikel. Semoga informasi yang kami berikan dapat membantu dalam memilih tempat menghabiskan liburan! Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Jika sobat Travbuck membutuhkan guide, informasi, maupun kendaraan, jangan segan untuk menghubungi kami di media sosial kami ya! Jangan lupa untuk cek artikel Travbuck lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *