Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Jejak.in meluncurkan aplikasi Carbon Footprint Calculator. Program aplikasi ini dibentuk sebagai upaya Kemenparekraf untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan dengan cara menghitung dan menyeimbangkan jejak karbon atau yang sering dikenal dengan sebutan carbon offset.
1. Program Carbon Footprint Calculator
Program ini merupakan salah satu upaya Kemenparekraf dalam melakukan pengimbangan nilai emisi. Hal tersebut dilakukan dengan cara menghitung jejak karbon yang telah dihasilkan sebelumnya melalui aplikasi carbon calculator untuk mencegah dampak buruk yang dapat terjadi pada iklim.
Selanjutnya, nilai hasil kalkulasi masing-masing konsumen akan dikonversi menjadi jumlah pohon yang perlu ditanam untuk penyerapan jejak karbon yang dihasilkan.
2. Bentuk Upaya Pariwisata Berkelanjutan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno berharap adanya program ini, dapat meningkatkan nilai dan kepercayaan publik pada sektor pariwisata. Pengangkatan isu-isu lingkungan untuk menjadi isu utama juga disampaikan dengan tegas dalam peluncuran program ini.
3. Bentuk Penguatan untuk Presidensi G20
Selain untuk tujuan pariwisata berkelanjutan, program aplikasi ini juga diluncurkan guna melakukan penguatan reputasi pariwisata menjelang dilaksanakannya Presidensi G20. Indonesia memegang presidensi G20 yang dilaksanakan sejak 1 Desember 2021 sampai dengan 30 November 2022.
CEO Jejak.in, Arfan Arlanda mengharapkan program ini dapat mendukung perubahan iklim dan capaian target emisi di Indonesia.
4. Penanaman Pohon di Beberapa Lokasi Pantai
Pada fase awal, Kemenparekraf mengajak masyarakat untuk menyerap jejak karbon dengan menambah jumlah pohon di lingkungan sekitar. Hasil pohon yang terkumpul akan ditanamkan di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk, Konservasi Mangrove Pesisir Bedono dan Konservasi Laskar Taman Nasional Mangrove Park Bontang.
Pohon-pohon yang terkumpul dan ditanam akan dijaga melalui proses pemantauan oleh Mitra Konservasi Kemenparekraf dan Jejak.in, yaitu Lindungi Hutan di kawasan konservasi yang telah disepakati bersama.
5. Akses Carbon Footprint Calculator
Program CFPC dapat diakses pada laman Indonesia.travel. Pemantauan hasil penanaman dan pertumbuhan pohon akan dilakukan secara berkala dengan menggunakan sistem pelaporan dari Jejak.in yang dapat diakses kapan saja.
TERIMAKASIH!
Terimakasih kawan telah membaca hingga akhir artikel, semoga informasi yang kami berikan dapat menjadi semangat kawan mempelajari dan mengetahui inovasi-inovasi terbaru dalam perkembangan bidang kepariwisataan Indonesia!
Jika kawan Travbuck membutuhkan guide, informasi, maupun kendaraan, jangan segan untuk menghubungi kami di media sosial kami ya! jangan lupa untuk cek artikel kami terkait Injourney Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung
Tim Travbuck
Afifa Rizkia Amani
Artikel Terkait Lainnya
Kemenparekraf Tetapkan 6 Daerah Jadi Role Model Pengembangan Ekraf 2024
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menetapkan enam kabupaten/kota menjadi role model pengembangan ekonomi kreatif atau ekraf 2024.
Travbuck Gelar Edukasi Eco Pounding Bersama Bank Sampah NTB Mandiri
Berkolaborasi dengan Bank Sampah NTB Mandiri, Travbuck menggelar kegiatan edukasi bertajuk Berajah Eco Pounding, pada Minggu, (26/05/2024).
Inilah Rangkaian Perayaan Waisak di Candi Borobudur Hari Ini
Inilah rangkaian kegiatan puncak perayaan hari raya Waisak 2568 BE yang berlangsung di Candi Borbudur, Kamis, 23 Mei 2024.
Pantai Tanjung Bias Jadi Lokasi Lebaran Topat 2024 di Lombok Barat
Pantai Tanjung Bias, Desa Senteluk, Batulayar, dipilih menjadi lokasi pelaksanaan Lebaran Topat 2024 di Lombok Barat.
Sirkuit Mandalika Bisa Jadi Pilihan Destinasi saat Libur Lebaran
Libur lebaran Idulfitri 1445 H berlangsung hingga Senin, 15 April 2024. Bagi Sobat yang memanfaatkan momen ini untuk berlibur ke Lombok, dapat berkunjung ke Sirkuit Mandalika.