Bangunan peninggalan jaman kolonial Belanda selalu memiliki daya tarik tersendiri. Didago Cafe merupakan coffee shop dengan konsep abandoned building yang merevitalisasi bangunan yang telah berdiri sejak tahun 1954.
1. Didago Cafe, A Place To Meet And Mingle
Jalan Ir. H. Djuanda atau Dago adalah ikon yang identik di kota Bandung. Didago Coffee Shop merupakan salah satu peninggalan Dago lama pada masa kolonial Belanda. Pada saat itu, tempat ini merupakan penginapan yang dikenal dengan nama Hotel Dago.
Dalam upaya restorasi, pengelola mempertahankan sejauh mungkin suasana dan elemen asli bangunan ini. Mengusung tema “a place to meet and mingle”, Didago menyambut kedatangan para pengunjungnya untuk bersantai, menunggu teman, hingga membuat kenangan baru.
2. Awal Mula Didago Coffee Shop
Sebelum beralih menjadi coffee shop seperti saat ini, dahulunya bangunan Didago merupakan sebuah hotel yang berdiri pada tahun 1954 bernama Hotel Dago. Bangunan hotel ini mengangkat aliran arsitektur gaya Art Deco yang merupakan cerminan gaya arsitektur pada masa Hindia Belanda di tahun 1930-an.
Ketika proses revitalisasi, pengelola memahami nilai sejarah gedung tersebut. Pemahaman pengelola atas nilai sejarah tersebut menjadi landasan dalam pendekatan desain, baik secara interior maupun eksterior.
Hal tersebut juga yang menarik minat para pengunjung, karena gedung memiliki sejarah yang panjang dan mampu direlevankan kembali dengan perkembangan zaman dengan tidak menghilangkan konteks sejarah gedung tersebut.
3. Berkonsep Abandoned Building
Coffee shop ini mengusung konsep abandoned building atau bangunan terabaikan yang di tata sedemikian rupa agar tetap nyaman, bersih dan sedap dipandang. Pada awalnya Hotel Dago memiliki layout dengan bentuk L. Renovasi dilakukan dengan meratakan setengah dari bangunan dan menyisakan area lobby dan restaurant yang kini menjadi Didago Coffee Shop.
Akan tetapi demi mempertahankan sejarah bangunan tersebut, pengelola tidak melakukan perombakan secara besar-besaran karena justru elemen-elemen berharga gedung tersebut terletak pada sejarahnya. Hal ini bisa dilihat dari tidak adanya intervensi yang dilakukan pada dinding yang telah menua seiring berjalannya waktu.
Pada bagian interior, hanya ditambahkan furniture putih dan ceiling dengan tambahan lighting yang minimal. Gaya arsitektur tampak dari bentuk-bentuk lengkung, garis horizontal panjang dan elemen nautical ala kapal laut dari aksen ventilasi lingkaran dibeberapa bagian dinding.
4. Lokasi Coffee Shop
Coffee shop ini berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 21, Dago Bawah, Bandung.
Penting untuk melihat plang bertuliskan “DIDAGO” ketika menyusuri area ini, terutama bagi Kawan yang baru pertama kali berkunjung. Meskipun berlokasi di Dago yang diketahui sebagai daerah yang ramai, adanya jarak antara gedung ini dengan jalan raya membuat suara bising tidak terlalu terdengar.
Untuk memudahkan kawan yang ingin berkunjung, bisa cek melalui aplikasi Google Maps.
5. Varian Menu Yang Wajib Dicicipi
Tersedia beragam menu mulai dari minuman, makanan berat, sampai cemilan ringan ataupun dessert. Beragam varian menu makanan ataupun minuman memiliki kisaran harga sekitar Rp. 10.000 sampai Rp. 50.000.
Salah satu signature menu yang wajib dicoba ketika berkunjung adalah Popcorn Latte dan Kopi DIDAGO. Untuk Kawan yang memiliki lactose intolerant, tersedia Popcorn Latte yang berbahan dasar oatmilk atau susu gandum.
Bila ingin mencicipi cemilan tradisional kota Bandung, Kawan bisa memesan Gorengan Platter yang berisi 3 macam gorengan, yaitu Bala-bala, Cireng dan Combro. Varian menu makanan dan minuman juga dapat dipesan melalui aplikasi ojek online Grabfood dan Gofood.
6. Fasilitas Yang Tersedia
Tersedia beragam fasilitas mulai dari smooking area, ruangan VIP (meeting area), ruangan indoor, ruangan outdoor, area balkon, dan toilet.
Setiap sudut cafe tampak menarik sehingga bisa menjadi lokasi foto yang instagrammable.
7. Jam Operasional
Coffee shop ini beroperasi setiap hari Senin-kamis (10.00-22.00) dan Jumat-Minggu (08.00-22.00).
8. Informasi Lebih Lanjut
Untuk reservasi tempat ataupun mengetahui informasi lebih lengkap terkait coffee shop ini, Kawan bisa langsung mengunjungi laman Instagram @didago.cafe ataupun menghubungi nomor berikut 082299997339.
TERIMAKASIH!
Terimakasih kawan telah membaca hingga akhir artikel, semoga informasi yang kami berikan dapat menjadi semangat kawan mempelajari dan mengetahui inovasi-inovasi terbaru dalam perkembangan bidang kepariwisataan Indonesia!
Jika kawan Travbuck membutuhkan guide, informasi, maupun kendaraan, jangan segan untuk menghubungi kami di media sosial kami ya! jangan lupa untuk cek artikel kami terkait Umami, Kafe Dengan Konsep Toast Ala Korea Di Mataram.
Tim Travbuck
Putri Linardi
Artikel Terkait Lainnya
Hofas Nara, Resto dengan Pemandangan Tepi Pantai Tiga Gili Lombok
HofAS Nara yang berlokasi di Lombok Utara, menjadi restoran yang banyak diperbincangkan karena memiliki daya tarik dan cita rasa yang unik.
Kedai Bawah Pohon Bukan Kedai Biasa
Kedai Bawah Pohon, bukan sebuah kedai yang menawarkan makanan dan minuman saja. Melainkan, memberikan ruang kepada komunitas berkarya.
Hawker’s Steak: Jualan Kaki Lima tapi Rasa Bintang Lima
Sekarang Sobat sudah bisa menikmati steak dengan harga terjangkau di Kota Mataram. Hawker’s Steak menawarkan steak dengan harga kaki lima namun rasa bintang lima.
Tuna’s Eatery, Menikmati Olahan Ikan Tuna Lokal Khas NTB
Tuna’s Eatery, sebuah resto di Lombok yang membawa konsep unik dengan mengangkat ikan tuna lokal ke dalam menu mereka.
Mencicipi Uniknya Masakan Empol di Detatar Vintage
Detatar Vintage berhasil menampilkan nuansa tradisional mulai dari cita rasa makanan sampai suasana yang memberikan kesan vintage dan klasik. Berlokasi di area pesawahan, resto ini bisa menjadi pilihan pengunjung yang ingin berkuliner sambil menikmati hamparan sawah.
Makan Sambil Main bersama Kucing di Black House Cafe
Para pecinta Kucing di Mataram saat ini sudah bisa merasakan pengalaman nongkrong di Cafe, sambil bermain bersama kucing di Black House Cafe!