September 12, 2024

Kemenparekraf sedang gencar melaksanakan pelatihan, pendampingan, upskilling, reskilling dan juga newskilling bagi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dalam rangka percepatan digitalisasi. Hal ini berkaitan dengan beragam manfaat dari digitalisasi yang dapat dimanfaatkan demi keberlanjutan usaha produk/karya pelaku ekraf Indonesia.

1. Ekonomi Kreatif Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan ekonomi kreatif saat ini menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia dengan menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 7,8% ditahun 2022.

Tingginya nilai PDB yang disumbangkan oleh sektor ekonomi kreatif disebabkan oleh 88,8% konsumen Indonesia telah menggunakan dan mengonsumsi produk dengan brand dalam negeri.

Selain itu, naiknya nilai ekspor ekonomi kreatif juga menjadi faktor pendukung tingginya PDB. Pada tahun 2020, nilai ekspor ekraf mencapai US$ 18,8 miliar lalu meningkat menjadi US$ 23,9 miliar ditahun 2021. Pemerintah kemudian menargetkan nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia di tahun 2022 dapat mencapai US$ 25,14 miliar.

Untuk merealisasikan target nilai ekspor di tahun 2022, diperlukan sisi pemasaran menggunakan teknologi digital. Tujuannya adalah memainstreamkan ekraf Indonesia dalam ekonomi dunia termasuk transformasi dari pelaku usaha informal ke usaha yang formal.

Pemasaran digital ini pun dimasukkan dalam Bali Roadmap yang merupakan hasil dari World Conference on Creative Economy (WCCE) 2022 sebagai peta jalan kebangkitan ekonomi global.

2. Tantangan Pelaku Ekonomi Kreatif Di Era Digitalisasi

Digitalisasi memiliki peran yang sangat krusial bagi sektor ekonomi kreatif. Salah satu peran terbesarnya ialah membantu memperluas pangsa pasar serta publikasi produk/karya pelaku ekonomi kreatif secara global.

Disamping itu terdapat kendala yang dihadapi, misalnya terkait dengan pengembangan konten/kreasi serta teknologi kreatif yang belum optimal terutama disebabkan oleh infrastruktur internet yang belum memadai.

Oleh karena itu, kemenparekraf pun melaksanakan berbagai program berbasis digitalisasi dengan tujuan mendorong ekonomi kreatif di Indonesia.

3. Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022

Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) merupakan program unggulan pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif.

Manfaat yang didapatkan pelaku usaha pada program AKI ialah peningkatan kapasitas peserta, pameran untuk produk/karya peserta terpublikasikan, membangun jejaring dan pangsa pasar, rebranding atau pembuatan desain produk yang baru, pembuatan video promosi produk dan juga pendaftaran HKI (Perlindungan Kekayaan Intelektual).

Pada tahun 2022 pendaftar program AKI sebanyak 6.531, dan terpilih 433 finalis dari 16 kabupaten/kota yang terdiri dari subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik. Kemenparekraf juga menargetkan total transaksi pada AKI 2022 melebihi total transaksi pada tahun 2021 yaitu Rp. 16 miliar sampai 32 miliar.

“Total transaksi akan menembus 50 persen total transaksi yang kita targetkan pada AKI 2021. Dan tahun ini bisa besar dari tahun lalu,” ujar Sandiaga di acara Pekan Puncak AKI 2022.

4. Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif (WIDURI Ekraf)

Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif (WIDURI Ekraf) merupakan pelatihan yang diadakan untuk menangkap peluang digitalisasi ekonomi di tengah era pandemi Covid-19.

Program ini berfokus pada peningkatan kualitas manajemen SDM bisnis/kewirausahaan untuk pelaku ekonomi kreatif/UMKM di Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang dan Bali. Pelaku ekraf akan memperoleh materi terkait kewirausahaan, wawasan terkait subsektor Ekraf dan pelatihan persiapan pitching.

“Saya yakin fokus dari program WIDURI Ekraf akan meningkatkan kualitas SDM kita. Bersama di tengah masa pandemi, dapat memicu kita untuk terus aktif agar dapat melakukan berbagai inovasi. So you can do it!,” ucap Sandiaga dalam kegiatan launching Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif (WIDURI Ekraf) yang dilakukan secara daring.

5. Stimulus Bangga Buatan Indonesia

Program Stimulus Bangga Buatan Indonesia merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sektor Ekonomi Kreatif terutama pada subsektor fesyen, kriya dan kuliner.

Program ini diberikan oleh pemerintah dengan tujuan mendorong peningkatan transaksi penjualan produk kreatif nasional di platform digital. Stimulus ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan mengajak masyarakat untuk ikut berperan dengan lebih memilih untuk membeli produk buatan dalam negeri.

“Pemerintah melalui program #BanggaBuatanIndonesia menargetkan 30 juta pelaku UMKM onboarding ke platform digital. Per hari ini sudah 21 juta, jadi ada 9 juta tambahan yang kita perlukan agar ekonomi kreatif bisa bersiap-siap memitigasi potensi resesi tahun depan,” kata Sandiaga dalam kegiatan Kampus UMKM Shopee Ekspor Bali.

6. Instalasi Planogram

Definisi Instalasi Planogram adalah pameran dengan format instalasi portable. Disini terdapat poster yang menampilkan gambar produk ekraf dilengkapi dengan barcode yang akan mengarahkan pengunjung ke toko penjualnya secara daring. Pameran ini dilaksanakan di Art Building Bali Collection, Nusa Dua, Bali.

Pada instalasi planogram ini ada dua panel vertikal dan satu meja display yang dapat diputar menggunakan sensor touchless. Di setiap meja display-nya terdapat mini screen yang akan memutar video looping atau penjelasan tentang produk kreatif serta cara pembeliannya.

“Ini adalah program yang betul-betul tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu. Total lebih dari 1.000 UMKM dan produk yang sudah bisa disentuh dengan program ini dan bukan hanya dari Bali saja, tapi juga memberikan manfaat kepada para perajin di Kalimantan, Sumatra, dan wilayah Indonesia lainnya,” ujar Sandiaga saat meninjau instalasi planogram Kemenparekraf/Baparekraf di Art Building Bali Collection, Nusa Dua, Bali.

Para pelaku ekonomi kreatif melaporkan produk yang mereka tampilkan jumlah permintaannya meningkat pesat bahkan sampai 34 kali lipat. Bahkan banyak dari para pelaku usaha yang produknya diminati hingga ke luar negeri.

7. Harapan Kedepannya

Digitalisasi ekonomi kreatif yang dibarengi oleh beragam program dari pemerintah menunjukkan hasil yang memuaskan baik untuk para pelaku ekonomi kreatif ataupun bagi perekonomian Indonesia.

“Jika UMKM mampu mengadopsi digitalisasi maka UMKM akan mampu untuk menjawab tantangan. Dan peran digital ini sangatlah penting. Kita tidak akan mungkin bisa berkembang tanpa pengetahuan tentang digital,” kata Menparekraf Sandiaga saat menghadiri kegiatan Geregetan: Gercep Bangkitkan Ekonomi Kreatif Magetan, di Pendopo Kabupaten Magetan.

Dengan adanya digitalisasi ekonomi kreatif diharapkan pangsa pasar ekonomi akan semakin besar dan dapat bersaing dengan negara lain.

TERIMAKASIH!

Terimakasih kawan telah membaca hingga akhir artikel, semoga informasi yang kami berikan dapat menjadi semangat kawan mempelajari dan mengetahui inovasi-inovasi terbaru dalam perkembangan bidang kepariwisataan Indonesia!

Jika kawan Travbuck membutuhkan guide, informasi, maupun kendaraan, jangan segan untuk menghubungi kami di media sosial kami ya! jangan lupa untuk cek artikel kami terkait The Together Digital Programme, Bangun Kapasitas Pelaku Kriya Perempuan Di Pulau Lombok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *