October 9, 2024

Awal tahun 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung di Mandalika, Lombok (13/01/2022). Holding BUMN ini sebelumnya terbentuk pada Oktober 2021 lalu. Dengan induk holding dipegang oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).

1. Tujuan Pembentukan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung

Sambutan Presiden Jokowi dalam Launching Holding BUMN Pariwisata
Sambutan Presiden Jokowi dalam Launching Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung di KEK Mandalika, Lombok (13/01/2021).
Sumber: Instagram.com/sekretariat.kabinet

Presiden Jokowi menyampaikan, pembentukan holding ini adalah upaya untuk mengkonsolidasikan dan mengintegrasi BUMN-BUMN yang bergerak di bidang pariwisata dan pendukungnya.

“Saya melihat penataan BUMN pariwisata ini adalah keharusan. Karena selama ini saya melihat BUMN dengan anak yang banyak, dengan cucu-cucu yang banyak. Tapi yang kita lihat yang lalu-lalu, BUMN-BUMN beserta anak dan cucunya ini berjalan sendiri-sendiri,” tambahnya.

BUMN-BUMN beserta anak dan cucunya tersebut selama ini berjalan sendiri-sendiri sehingga menjadi lemah. Oleh karena itu, dengan adanya holding Presiden mengharapkan akan membentuk sebuah kekuatan besar. Holding ini akan mengkonsolidasikan BUMN sektor pariwisata dan pendukungnya mulai dari penerbangan, pelayanan bandar udara, hotel, atraksi, manajemen kawasan destinasi wisata, retail, dan lain-lainnya.

“Dengan membentuk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, pengelolaan pariwisata kita insyaallah akan bisa dilakukan secara efisien, terintegrasi dari hulu sampai hilir. Mulai penataan rute penerbangan, konten promosi, event, atraksi, kuliner, akomodasi sampai ke penjualan suvenir dari para perajin-perajin kita,” ujarnya.

2. Momentum Bangkitkan Sektor Pariwisata

Sambutan Menteri BUMN, Erick Thohir dalam Launching "InJourney"
Sambutan Menteri BUMN, Erick Thohir dalam Launching “InJourney” di Kuta Mandalika, Lombok (13/01/2021).
Sumber: Instagram.com/erickthohir

Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, industri pariwisata nasional, terutama pada masa pandemi mengalami penurunan yang signifikan.

Hal ini terlihat dari kunjungan wisatawan mancanegara yang sebelum pandemi berada di angka 19 juta, kini menjadi hanya 4 juta kunjungan.

Sehingga nanti dalam InJourney, fasilitas infrastruktur seperti bandara, konsepnya akan menjadi aerocity yang menggabungkan gaya hidup beserta turunannya seperti industri makanan dan lainnya yang disambungkan dengan tujuan wisata.

Erick berharap dengan penggabungan ekosistem anggota holding ini, total aset holding BUMN pariwisata ini akan mencapai Rp 260 triliun di tahun 2024 dengan potensi penjualan yang terus meningkat.

“Ini kesempatan membangkitkan pariwisata lokal dengan tetap menjaga mancanegaranya,” ujarnya.

Sebagai informasi, anggota Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung ini, antara lain PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).

TERIMAKASIH!

Terimakasih kawan telah membaca hingga akhir artikel, semoga informasi yang kami berikan dapat menjadi semangat kawan mempelajari dan mengetahui kekayaan negeri ini! Dengan membaca artikel ini kawan turut membantu melestarikan kebudayaan negeri kita ini, yuk bantu sebarkan informasi ini ke kawan-kawan yang lain agar impact yang dihasilkan makin luas. Sekali lagi terimakasih ya kawan!

Jika kawan Travbuck membutuhkan guide, informasi, maupun kendaraan, jangan segan untuk menghubungi kami di media sosial kami ya! jangan lupa untuk cek artikel kami terkait Gamelan Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *