Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut mengalami erupsi yang disertai hujan abu vulkanik pada Sabtu, (4/12/2021), sekitar pukul 15.00 WIB.
Abu tersebut melanda Desa Sumberwuluh, Lumajang yang menyebabkan masyarakat dan penggali pasir di aliran Sungai Leprak berlarian menghindari asap pekat. Erupsi ini sempat menyebabkan langit sejumlah desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur gelap pada Sabtu sore.
1. Kondisi Terkini Pasca Letusan Gunung Semeru
Sebanyak dua kecamatan terdampak akibat letusan dan banjir lahar. Selain itu, satu jembatan putus dan puluhan warga terluka. Dilansir dari Detik.com hingga 15.30 WIB (5/12) telah ada 14 korban meninggal dunia.
Jumlah warga yang mengungsi sampai pukul 15.30 sebanyak 1.300-an orang, ucap Kepala BNPB. Untuk lokasi pengungsi tersebar di beberapa titik.
Kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi dipastikan terpenuhi oleh Kepala BNPB. Mulai dari makanan siap saji, selimut, matras, dan tenda.
2. Aktivitas Penerbangan Berjalan Normal
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Airnav Indonesia memastikan operasional bandara dan penerbangan di sekitar Gunung Semeru masih berjalan normal.
“Hingga saat ini operasional penerbangan dan bandara di sekitarnya masih beroperasi seperti biasa,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dilansir dari Liputan6.com.
Pihak Airnav juga telah menerbitkan notifikasi untuk para pemangku kepentingan penerbangan untuk waspada terhadap abu dampak dari letusan gunung.
Notifikasi tersebut berupa ASHTAM nomor VAWR 2168 yang berisi mengenai peringatan terhadap para pilot terkait erupsi Gunung Semeru dengan level aktivitas yang tinggi.
Sampai berita ini disampaikan (4/12/2021), tidak ada dampak signifkan dari erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Surabaya, Denpasar, Semarang, Yogyakarta Cabang Solo,” kata Rosedi dalam siaran persnya.
AirNav Indonesia merekomendasikan para pilot untuk melakukan update secara berkala terkait informasi terkini mengenai status dan perkembangan erupsi Gunung Semeru.
Kemenhub dan Airnav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan untuk memonitor hal-hal yang berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan.
