Pertamina Mandalika International Circuit atau Sirkuit Mandalika yang menjadi tempat perhelatan MotoGP Mandalika pada tanggal 18-20 Maret lalu, menarik perhatian banyak orang karena keindahannya. Salah satu objek yang sangat menarik adalah adanya Art Tunnel yang dihadirkan dengan grafiti-grafiti menarik di sepanjang lorong South Tunnel dan North Tunnel yang terdapat di Sirkuit Mandalika. Berikut beberapa cerita menarik dibaliknya:
1. Mandalika Art Tunnel
Pada bulan Februari lalu, Pertamina menghubungi salah satu komunitas grafiti bernama Gardu House untuk sebuah project menarik. Project tersebut merupakan suatu project untuk memberikan sentuhan seni kepada dua terowongan yang ada di Pertamina Mandalika International Circuit untuk memberikan experience yang berbeda kepada setiap pengunjung yang hadir.
Mandalika Art Tunnel itu sendiri merupakan dua terowongan sepanjang 1935,1 Meter Persegi yang berada di area Sirkuit Mandalika. Terowongan ini akan dilalui oleh para pengunjung untuk bisa masuk ke setiap zonanya. Terowongan tersebut meliputi South Tunnel dan North Tunnel. Setiap Tunnelnya menghadirkan pengalaman yang menarik dengan sentuhan visual art yang menarik.
2. South Tunnel Mandalika
Salah satu terowongan yang menjadi jalur penonton ini memiliki luas 731,2 meter persegi. Dikerjakan oleh salah satu Visual Art & Design Studio terbaik di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, yaitu Paerstud,
Paerstud dengan tim membentuk konsep berjudul ‘Energizing Mandalika For A Brighter Indonesia’. Tunnel ini mengilustrasikan berbagai cerita rakyat dan beberapa ciri khas dari Mandalika.
“Dengan keterbatasan ruang dan waktu, mahakarya mural Mandalika Art Tunnel ini sukses dikerjakan melalui praktik kerja kolaboratif, yang mengingatkan saya pada budaya gotong royong atau yang disebut besiru (bahasa Sasak). Di mana hakikatnya sudah melekat pada kepribadian diri kita, bangsa Indonesia,” kata Altha Rivan, founder dari Paerstud.
Objek visual art utama yang digambarkan oleh Paerstud dan tim adalah Burung Garuda yang bergerak maju, dan juga disertai dengan gamabran dua objek masyarakat Lombok yakni Terune (laki-laki) yang sedang memainkan gendang Beleq sebagai alat musik tradisional dan Dedare (perempuan) yang menyuguhkan kocor tembikar berisikan air.
3. North Tunnel Mandalika
North Tunnel ini diarsiteki oleh salah satu seniman grafiti terkenal asal Jakarta, yaitu Darbotz dan Stereoflow. Kolaborasi ini mengangkat judul ‘The Harder The Battle, The Sweeter The Victory’. Konsep ini memberikan gambaran akan kerasnya perjuangan para pembalap yang berlaga di Sirkuit Mandalika. Proses pengerjaan pada North Tunnel dilakukan selama 12 jam setiap harinya.
Adi Dharma, salah satu seniman dibalik Art Tunnel ini mengatakan bahwa penggarapannya dilakukan dengan cukup megah, karena tidak hanya dikerjakan pada sisi kanan dan kiri saja, namun juga meliputi area langit-langitnya. Ia berharap visual art itu bisa memberikan suasana ceria dan segar ketika orang-orang melewati tunnel utara tersebut.
4. Digarap Selama 14 Hari Kerja dan Melibatkan 3 Kolaborasi Tim
Dalam proses pengerjaannya Madalika Art Tunnel, melibatkan kolaborasi 3 tim, dengan meliputi 50 seniman art visual dari berbagai kota di Indonesia dan 20 orang visual artis dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat.
Pengerjaannya dilakukan 12 jam setiap harinya selama 14 hari dan telah menghabiskan sebanyak 650 cat dan 988 kaleng cat spray.
5. Harapan untuk Membangkitkan Nilai Kebanggaan pada Visual Art
Melalui sinergi positif dari seluruh pihak yang terlibat pada pembuatan visual art, diharapkan project Mandalika Art Tunnel ini bisa membangkitkan semangat dan memberikan harapan kepada anak muda dengan menyaksikan semangat juang deretan pembalap kelas dunia di Sirkuit Mandalika.
Tidak hanya itu, keberadaan tunnel ini diharapkan dapat menaikkan nilai kebanggaan terhadap seni graffiti dan visual art dalam negeri untuk kemajuan ekonomi kreatif Indonesia. Dengan begitu, sektor industri dapat berputar dan maju secara bersama-sama.
“Bangga dan terharu diberi kepercayaan dan terlibat langsung untuk memberikan visual yang indah dan keren ini. Sirkuit Mandalika ini menjadi perhatian di mata Internasional, dan mungkin di antara sirkuit yang lainnya hanya di sini yang ada sentuhan graffiti dan mural dari seniman lokalnya,’ kata Founder Gardu House, Dado.
Dado juga mengatakan, bahwa pihaknya berharap warna-warni visual yang dihadirkan dapat menjadi dasar berbagi energi positif.
TERIMAKASIH!
Terimakasih kawan telah membaca hingga akhir artikel, semoga informasi yang kami berikan dapat menjadi semangat kawan mempelajari dan mengetahui inovasi-inovasi terbaru dalam perkembangan bidang kepariwisataan Indonesia!
Jika kawan Travbuck membutuhkan guide, informasi, maupun kendaraan, jangan segan untuk menghubungi kami di media sosial kami ya! jangan lupa untuk cek artikel kami terkait Bau Nyale 2022, Simbol Semangat Mandalika Menyambut MotoGP.
Tim Travbuck
Afifa Rizkia Amani
Artikel Terkait Lainnya
Yura Yunita, Maliq dan Tiara Andini Hadir di Festival Musik BCA Senggigi Sunset Jazz 2024
Senggigi Sunset Jazz, festival musik pantai yang telah menjadi ikon hiburan di NTB, akan kembali hadir dengan edisi terbaru. Pelaksanaannya...
Senggigi Sunset Jazz 2024 Kembali Hadir Obati Rindu Masyarakat
Senggigi Sunset Jazz 2024 akan digelar tanggal 5 Oktober 2024. Sebanyak tujuh musisi ternama di nasional maupun Pulau Lombok akan tampil.
Tanaman Kaktus Rilis Single Terbaru “Kamu Tak Seperti Kamu”
Tanaman Kaktus, grup musik asal Kota Mataram telah merilis single terbarunya berjudul ‘Kamu Tak Seperti Kamu’, pada tanggal 12 April 2024.
5 Tradisi Sambut Ramadan di Indonesia yang Jarang Diketahui
Bulan Ramadan segera tiba dalam hitungan hari. Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim pun menyambut momen ini dengan suka cita.
Stereocase Rilis MV Single Terbaru “YOU” dengan Sentuhan AI
Stereocase menghadirkan kreativitas baru dalam mengolah video musiknya dengan menghadirkan sentuhan teknologi AI.