Pameran seni rupa bertajuk Aksilarasi Seni Rupa Art Mandalika “Besiru” merupakan wujud nyata kolaborasi beragam karya para perupa di wilayah Nusa Tenggara Barat yang kemudian diwadahi dan disatukan dalam satu komunitas bernama Mandalika Art Community.
1. Pameran Seni Rupa Art Mandalika “Besiru”
Art Mandalika “Besiru” adalah pameran gigantic pertama yang mengkolaborasikan beragam karya dari perupa yang berasal dari 10 komunitas seni yang tersebar di wilayah Lombok, Bima, dan Sumbawa.
19 perupa yang terlibat antara lain Lalu Syaukani, Tia Sofiana, Babat Nufus Taraneksa S., Mujahidin Sakti, Suparman, Suryanto, Bambang Prasetya, Saparul Anwar, L. M. Agus Nopiandi, Abdul Hayi, Muhammad Zulfiandi, Ahmad Saifi Pahrurrozi, Dery Firmansyah, Hallen Muchlis, Muhammad Zain, Agus Setiadi Taranggono, Devi Adlina Putri, Muzhar dan Fauzi Arizona.
Sebagai kuratornya, dipercayakan kepada Sasih Gunalan didampingi oleh Kemenparekraf/Baparekraf serta mentor dan narasumber yang sudah berpengalaman pada bidang seni.
Selaras dengan hal tersebut, pameran ini diadakan pada dua lokasi berbeda namun dengan tema yang sama, yaitu Besiru. Pameran dilaksanakan pada tanggal 25 Februari – 5 Maret 2023 di Galeri Taman Budaya Provinsi NTB dan pada tanggal 4 – 11 Maret 2023 di Taman Seni Creative Space, Sumbawa Besar.
Untuk katalog pameran dapat Kawan lihat pada drive berikut, bisa juga melalui instagram @art.mandalika.
2. Makna “Besiru” Dalam Pameran Art Mandalika
Besiru diangkat sebagai tema pada program Aksilarasi 2023. “Besiru” secara harfiah terdiri dari dua kata yaitu “be” dan “siru”. “Be” bermakna ajakan untuk bersama-sama dan “siru” memiliki arti begantian.
Definisi singkat yang menggambarkan besiru dalam pameran ini adalah gotong royong, kebersamaan dan juga toleransi. Gagasan besiru ini kemudian dijadikan dasar bagi para perupa dalam membingkai kerja kreatif dalam proses penciptaan karya.
Tujuannya ialah mempresentasikan karya tersebut ke tengah publik dalam bentuk sebuah pameran bersama.
3. Menggandeng Kemenparekraf Dan PT ICI Paints
Sebagai salah satu program Kemenparekraf/Baparekraf pada 2023 yaitu Aksilarasi, para perupa diberikan pendampingan berupa pembekalan ilmu terkait seni rupa, mulai dari proses, konsep hingga menjadi sebuah karya seni.
Diberikan juga ilmu terkait merancang atau mendesain karya yang bisa dikomersilkan dalam arus besar seni rupa lokal, nasional mapun internasional.
Berbeda dengan pameran yang pernah dilaksanakan sebelumnya, Art Mandalika “Besiru” memliki proses yang berbeda dalam pembuatan karya. Melalui program Aksilarasi 2023, perupa terlebih dahulu diberikan ilmu dalam kegiatan Lokakarya dan terdapat masa inkubasi.
Masa inkubasi adalah rentang waktu yang diberikan kepada perupa untuk menuangkan idenya pada media seni dalam waktu satu minggu. Para perupa diharuskan fokus dalam proses pembuatan karya dan harus selesai sesuai tenggat waktu yang telah diberikan.
PT ICI Paints Indonesia dalam hal ini Dulux Let’s Colour juga berperan sebagai mitra pameran yang memberikan fasilitas bahan untuk merenovasi galeri pameran.
4. Wadah Kolaborasi Komunitas Seni Se-NTB
Sebanyak 10 komunitas seni rupa di Nusa Tenggara Barat terlibat dalam kegiatan pameran. Hadirnya para perupa, memunculkan ide bagaimana menyatukan beragam komunitas seni di NTB menjadi satu kesatuan yang kemudian diberi nama Art Mandalika Community.
Bentuk karya seni yang lahir dari kolaborasi ini kemudian tertuang dalam karya instalasi kolaboratif yang secara khusus mengeksplorasi potensi gerabah yang ada di Nusa Tenggara Barat sebagai medium karya.
Instalasi kolaboratif yang pertama berjudul “Secobek Mandalika”.
Merupakan karya yang terbuat dari 187 cobek yang dilukis dengan berbagai macam dekoratif dan simbol tradisi yang kemudian disusun menjadi sebuah instalasi monumental diluar ruangan. Cobek dimaknai sebagai wadah yang menampung tiga suku di Nusa Tenggara Barat yaitu suku Sasak, Samawa dan Mbojo.
Instalasi kolaboratif yang kedua bertajuk “Suara dan Harapan”.
Terbuat dari ratusan pecahan gerabah yang melayang diatas hamparan tanah dari masing-masing daerah para perupa. Melalui karya ini, para perupa mencurahkan pikiran dan perasaannya sebagai perenungan antara realita dan harapannya. “Curahan” tersebut kemudian dituang dalam tulisan pada pecahan gerabah yang digantung.
5. Rangkaian Kegiatan Lain
Selama pelaksanaannya, terdapat rangkaian kegiatan lain, seperti On The Spot Painting dan apresiasi kepada pengunjung berupa sketsa wajah yang diberikan oleh perupa.
On The Spot Painting telah dilaksanakan pada saat pembukaan pameran, 25 Februari 2023. Para perupa melukis model yang mengenakan pakaian adat sasak sebagai representasi Putri Mandalika.
6. Harapan Kedepannya
Pameran ini, selain sebagi wadah menampilan hasil karya seni rupa, juga untuk merepresentasikan wujud kesenian di luar Lombok yang jarang terdengar gaungnya.
Tidak hanya itu, terdapat pembelajaran yang didapatkan oleh perupa, karena beberapa perupa belum terbiasa dengan sistem inkubasi atau pembuatan karya dengan rentang waktu yang ditentukan. Meski begitu, dengan sistem inkubasi diharapkan para perupa di NTB dapat membuat karya selayaknya seniman profesional sehingga kedepan karya yang dihasilkan akan menjadi lebih baik lagi.
“Pameran ini sebagai pilot project untuk program Aksilarasi yang akan dilakukan selama 5 tahun di NTB. Tidak hanya untuk peningkatan kualitas karya seni, akan tetapi sebagai kolaborasi dan kerja sama antar komunitas seni sehingga dapat menghapus sekat yang ada diantara para perupa,” ungkap Sasih.
Program Aksilarasi ini juga disambut positif oleh perupa di NTB, salah satunya Lalu Syaukani yang turut menampilkan karyanya pada pameran “Besiru”. “Semoga dengan diadakannya pameran yang juga didampingi oleh Kemenparekraf ini dapat membuka akses bagi perupa-perupa lain yang ada di Lombok,” ujar Syaukani.
TERIMAKASIH!
Terimakasih kawan telah membaca hingga akhir artikel, semoga informasi yang kami berikan dapat menginspirasi dan turut mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Jika kawan Travbuck membutuhkan guide, informasi, maupun kendaraan, jangan segan untuk menghubungi kami di media sosial kami ya! jangan lupa untuk cek artikel kami terkait Mindscape The Green Exhibition: Pameran Seni Rupa Perupa Muda Lombok Timur.
Tim Travbuck
Putri Linardi
Artikel Terkait Lainnya
Senggigi Sunset Jazz 2024 Kembali Hadir Obati Rindu Masyarakat
Senggigi Sunset Jazz 2024 akan digelar tanggal 5 Oktober 2024. Sebanyak tujuh musisi ternama di nasional maupun Pulau Lombok akan tampil.
Tanaman Kaktus Rilis Single Terbaru “Kamu Tak Seperti Kamu”
Tanaman Kaktus, grup musik asal Kota Mataram telah merilis single terbarunya berjudul ‘Kamu Tak Seperti Kamu’, pada tanggal 12 April 2024.
5 Tradisi Sambut Ramadan di Indonesia yang Jarang Diketahui
Bulan Ramadan segera tiba dalam hitungan hari. Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim pun menyambut momen ini dengan suka cita.
Stereocase Rilis MV Single Terbaru “YOU” dengan Sentuhan AI
Stereocase menghadirkan kreativitas baru dalam mengolah video musiknya dengan menghadirkan sentuhan teknologi AI.
Fourtwnty Gelar Tur Album Nalar di 3 Kota Indonesia
Setelah sukses dengan Nalar Tur Album di Singapura dan Malaysia, Fourtwnty akhirnya menjawab kerinduan para penikmat musiknya di Indonesia. Mereka akan menggelar tur tersebut ke tiga kota di Indonesia pada Januari 2024 ini.